Kampar, homeriau.com - Bupati Kampar Azis Zaenal didampingi Assisten II dan beberapa
Kepala OPD mengarungi derasnya arus sungai subayang yang tengah meluap
tinggi di tengah tingginya intensitas hujan di Hulu Kabupaten Kampar
dari tanggal 30-31 Desember dengan bermalam di Desa Aur Kuning dan
paginya dilanjutkan menuju desa pangkalan serai, Minggu (31/17)
Dengan
meluapnya sungai subayang maka dapat dipastikan arus yang cukup deras
membuar sampan kecil yang biasa digunakan masyarakat sekitar yang
biasanya disebut PIAU yang menggunakan mesin boat 15 PK dengan kapasitas
8 penumpang dan 5 penumpang jika kondisi air meluap, ada juga sampan
yang berukuran kecil menggunakan mesin robin namun hanya dapat diisi 2-3
penumpang ketika air sungai meluap.
Hal
ini tidak mengurungkan niat Azis untuk menjumpai masyarakat desa yang
tinggal dalam kawasan hutan lindung tersebut, walaupun sampan yang
ditumpanginya sempat diterjang arus sungai dan membuat Bupati Kampar ini
Basah Kuyup akibat air sungai yang masuk kesampan dan juga derasnya
hujan saat itu. Dalam dialognya dengan masyarakat di 9 desa yang
terisolir tersebut Azis mengaku sangat ingin memberikan sebuah moda
transportasi yang layak dan nyaman bagi masyarakat.
"Waktu
di dalam perjalanan dengan kondisi yang ada saat ini awalnya saya
sangat ingin menyediakan Kapal Feri untuk membawa penumpang dari Gema
hingga ke Desa Pangkalan Serai, minimal 4 Kapal Feri untuk semua
masyarakat 9 desa di kampar kiri hulu ini"ungkap Azis
Namun
kenyataannya setelah mendapat penjelasan dari para kepala desa yang
ikut mendampingi, harapan Azis untuk menyediakan moda transportasi Kapal
Feri tersebut sirna, karena dari penjelasan kepala desa bahwa kapal
feri hanya dapat digunakan bila kondisi sungai dalam seperti saat ini,
namun bila air sungai kembali dangkal sangat tidak mungkin menggunakan
kapal besar karena tinggi air sungai hanya beberapa Centimeter hingga
satu setengah meter dari dasar sungai yang dasarnya adalah batu-batuan.
"Tolong
berikan saya solusi untuk masyarakat desa kita disi agar mudah dalam
hal bertransportasi, disinilah masyarakat dan kepala desa serta ninik
mamak harus sepakat untuk membuat jalan setapak sebagai penghubung desa
dan melakukan pemeliharaan jalan yang ada namun dengan tidak menambah
lebar jalan karena ini adalah kawasan hutan lindung"ungkap Azis
Hal
tersebut diungkapkan Azis dalam setiap dialog dengan masyarakat desa
karena cara tersebut adalah salah satunya cara agar masyarakat desa
dapat saling terhubung dan mempermudah akses bagi masyarakat dan anak -
anak untuk menuju kesekolah.hr/yl
Editor : HomeRiau