Pekanbaru – Deru mesin jet tempur F-15 Eagle milik United States Air Force (USAF) memecah keheningan langit Pekanbaru pada Minggu (7/9/2025). Satu per satu burung besi itu mendarat mulus di Lanud Roesmin Nurjadin. Momen tersebut bukan sekadar kedatangan pesawat tempur, tetapi juga penanda dimulainya Exercise Cope West 2025, latihan bersama TNI Angkatan Udara dengan mitra strategisnya dari Amerika Serikat.
Suasana hangar Shelter Charlie terasa berbeda. Tepuk tangan dan senyum hangat menyambut para penerbang USAF yang baru saja tiba. Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, berdiri di garis depan penyambutan. Sebuah tradisi lokal turut hadir dalam seremoni ini—tanjak Melayu dipakaikan langsung di kepala para penerbang tamu, simbol persahabatan dan penghormatan khas Bumi Lancang Kuning.
Cope West bukan sekadar ajang latihan tempur. Latihan tahunan ini telah lama menjadi jembatan persahabatan antara dua angkatan udara. Tahun ini, fokus latihan diarahkan pada peningkatan profesionalitas penerbang, kemampuan manuver udara, hingga simulasi pertempuran jarak dekat. Kehadiran jet F-15 di Pekanbaru menambah dimensi baru dalam skenario latihan, menjanjikan pengalaman taktis yang lebih menantang.
Marsma TNI Abdul Haris dalam sambutannya menegaskan pentingnya latihan ini. “Kedatangan rekan-rekan penerbang USAF merupakan kehormatan bagi kami. Melalui Cope West 2025, kita tidak hanya melatih kemampuan tempur, tetapi juga mempererat persahabatan dan membangun kerja sama strategis demi stabilitas kawasan,” ungkapnya.
Di balik deru mesin jet, ada makna yang lebih dalam: kepercayaan, persaudaraan, dan komitmen menjaga langit tetap aman. Cope West 2025 bukan hanya tentang taktik militer, tetapi juga tentang diplomasi persahabatan yang terjalin erat di antara dua bangsa.
Yk
Editor : Ank


