Peringati Hardiknas, Rita Musdalifah : Muka Cantik atau Mikir Cantik ?

Peringati Hardiknas, Rita Musdalifah : Muka Cantik atau Mikir Cantik ?


Peringati Hardiknas, Rita Musdalifah : Muka Cantik atau Mikir Cantik ?

PEKANBARU - Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) adalah hari nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara sebagai tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa, dan diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya. 

Dalam memperingati Hardiknas, Rita Musdalifah mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska) dengan program study Teknik Informatika Fakultas Saint dan Teknologi memberi pandangan sebagai perempuan terhadap perkembangan teknologi indonesia. 

Di awali ini dengan pernyataan R.A Kartini sebagai tokoh pelopor perempuan indonesia. Ia mengatakan bahwa “Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu (perempuan). Tapi, satu-satunya hal yang dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri”.

Rita Musdalifah yang juga sebagai Pengarang Buku 'Muslimah Setiap Hari' ini mengatakan bahwa 


Pernyataan R.A Kartini diatas jelas membuka pikiran kita, bahwa hal yang paling mendasar dari penindasan terhadap perempuan adalah terletak pada cara berpikir mereka. 



Cukup ingat, kita hidup di tengah arus globalisasi yang tidak mampu untuk dibendung oleh manusia yang hidup di zaman ini.



Sadar atau tidak, cara berfikir kita juga merupakan manifestasi dari budaya modernisasi. Di zaman modern sekarang ini, trend kecantikan sangat berkembang pesat, apalagi didukung pula oleh perkembangan alat pendidikan teknologi yang kian hari semakin canggih, sebab itu, model kecantikan perempuan lebih cenderung instan dibandingkan dengan kecantikan secara alami (natural). 



secara tidak langsung perempuan seakan telah menjadi komoditas yang layak dijual, diperdagangkan dan dipertukarkan.

Perempuan dominan menjadi obyek dari bentuk ekspolitasi oleh perkembangan zaman demi kepentingan kapitalisme dan hal ini jelas telah membunuh esensi agama dalam hati dan pikiran yang melarang perempuan harus berpakaian dan berpenampilan dengan menutup auratnya, jelasnya.

perkembangan pendidikan teknologi informasi dan komunikasi di media masa, baik cetak maupun elektronik ternyata tidak selalu berdampak positif. 



Artinya bahwa perkembangan pendidikan teknologi ini adalah bagian dari pemicu ekploitasi emansipasi penindasan terhadap perempuan yang telah membuat mereka dirugikan secara halus dan nyaris tak terasa.



Hal ini terjadi dikarenakan kuasa kapitalisme global yang telah merdeka dalam merekonstruksi wacana demi meraup keuntungan semata.

Dalam konteks demikian, eksistensi perempuan senantiasa terancam dan acap kali ditampilkan sebagai sebuah komoditas atau barang dagangan. 

Konkritnya, kita bisa melihat iklan-iklan yang ditampilkan oleh media masa maupun elektronik yang tak jarang menjadikan perempuan sebagai sebuah ikon budaya modern.


Ini bisa kita katakan, bahwa kehadiran budaya modern, telah merantai kebebasan perempuan

. ungkapnya Penulis Novel ini.

"di hari pendidikan nasional

 ini, Saya juga ikut menegaskan bahwa di dunia ini terlalu keras jika hanya mengandalkan kencantikan saja 

Tulisan ini bermaksud untuk merubah pola pikir kaum perempuan. 
muka cantik ? Atau mikir cantik ?".

Sebab, setiap perempuan itu unik dan tidak bisa disamakan dengan yang lain, Selamat hari pendidikan nasional. Tutup Rita Musdalifah.

***

Editor : HomeRiau