PEKANBARU – Proses seleksi jabatan Direktur PT Bumi Siak Pusako (BSP) menjadi perhatian publik di Riau. Jabatan strategis di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sektor minyak dan gas ini dinilai harus diisi oleh figur yang profesional dan berintegritas.
Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Riau (FKMR), Dr. drh Chaidir, M.M, mengatakan penunjukan direktur BSP tidak boleh didasari kepentingan politik atau kedekatan pribadi. Menurutnya, perusahaan membutuhkan pemimpin yang memahami industri migas dan manajemen modern.
“Selama ini BSP mengalami kerugian dengan berbagai persoalan, mulai dari pipa hingga pembukuan. Ini masalah manajerial, jadi dibutuhkan orang yang kompeten di bidangnya,” ujar Chaidir.
Chaidir menilai keberhasilan BSP sangat bergantung pada kemampuan manajemen. Sebagai BUMD strategis, BSP berperan besar dalam menyumbang pendapatan daerah dan membuka lapangan kerja.
Ia mengingatkan, kegagalan dalam memilih direktur berpotensi memperburuk kinerja perusahaan dan menurunkan kepercayaan publik. Karena itu, proses seleksi harus dilakukan secara terbuka dan profesional melalui panitia seleksi (pansel) independen.
“Pansel harus diisi orang profesional dan independen, bukan formalitas. Harus ada uji kelayakan dan kepatutan yang objektif,” jelasnya.
Menurut Chaidir, dua aspek utama yang wajib dimiliki calon direktur BSP adalah kompetensi dan integritas. Ia berharap pemimpin baru nantinya mampu memperbaiki kinerja perusahaan agar kembali memberikan kontribusi positif bagi daerah.
PT Bumi Siak Pusako (BSP) merupakan BUMD milik Pemerintah Kabupaten Siak yang berdiri sejak 2001. Perusahaan ini mengelola Blok Coastal Plain and Pekanbaru (CPP) di Riau, dan dikenal sebagai salah satu BUMD energi pertama yang terlibat langsung dalam pengelolaan hulu migas di Indonesia.
Editor : Ank