Agar Siswa Tetap Dapat Pendidikan Ditengah Pandemi, Guru Terpaksa Mengajar Dari Rumah Kerumah

Agar Siswa Tetap Dapat Pendidikan Ditengah Pandemi, Guru Terpaksa Mengajar Dari Rumah Kerumah

BANGKINANG, homeriau.com - perjuangan yang sangat besar dilakukan para guru di desa sipungguk, kecamatan salo, kabupaten kampar.

Disaat pandemi covid 19, ditambah dengan keterbatasannya sarana komunikasi membuat guru terpaksa harus bekerja lebih extra.

Ditambah saat ini Kabupaten Kampar termasuk dalam zona kuning Pandemi Covid 19. Status ini mengharuskan proses pembelajaran dilakukan dengan tidak tatap muka.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahrga Kabupaten Kampar memberikan instruksi kepada sekolah untuk menerapkan sistem pembelajaran Dalam Jaringan (Daring). Namun demikian, kondisi jaringan internet yang tidak sepenuhnya baik di Kampar membuat pemerintah memberi kelonggaran sistem pembelajaran menggunakan sistem semi daring atau Luring.

Midas Wali murid mengaku cukup kesulitan mengikuti sistem pembelajaran Daring.

Menurutnya sistem pembelajaran Daring memakan biaya besar, karena dibutuhkan biaya paket data yang besar.

Selain itu, menurutnya jaringan internet yang tidak begitu baik membuat pembelajaran yang disampaikan melalui Video Confrence tidak efektif.

Ia berharap ada solusi terhadap permasalahan tersebut.

Menanggapi keluhan para orang tua siswa seperti hal tersebut, SD Negeri 07 Sipungguk Kecamatan Salo memutuskan menerapkan sistem pembelajaran Luring.

Sistem ini dijalankan dengan para guru berkunjung dari rumah kerumah agar siswa tetap bisa mendapatkan pendidikan.

Tak hanya kerumah sisawa guru juga memfasilitasi siswa untuk belajar dirumahnya namun tetap menjaga protokol kesehatan.

Tiap kelompok belajar terbagi maksimal 8 orang siswa, dan proses belajarnyapun berlangsung hanya selama 2 jam.

Kepala Sekolah SD N 07 Sipungguk, H Sulaiman mengaku sistem tersebut diterapkan karena menanggapi keluhan para orang tua murid.

"Banyak orang tua murid kesulitan dalam menyediakan perangkat untuk pembelajaran Dalam Jaringan," ungkapnya.

Alasan ini yang mendorong sistem pembelajaran Luring diterapkan.

Ia menjelaskan dalam penerapan sistem Luring ini sekolah menurunkan guru secara bergantian kerumah siswa untuk memberi tugas dan mengajar.

"Hanya beberapa rumah siswa saja di datangi dan siswa lain diinstruksikan datang kerumah. Namun demikian menghindari adanya berkumpul, pembelajaran dilakukan persesi dimana tiap sesi di ikuti 5 siswa," katanya.

Ia menuturkan dengan cara tersebut sejauh ini pembelajaran cukup efektif dengan materi benar-benar dipahami dan tersampaikan dengan baik.

Sulaiman berharap pandemi covid 19 segera berakhir agar para siswa bisa belajar selayaknya.

Home

Editor : Ank