TAPUNG, homeriau.com
- Warga Perumahan Griya Sakti Dusun II Desa Karya Indah Kec. Tapung
siang tadi Kamis (17/11), sempat heboh karena penemuan balita yang tewas
di lobang galian Septic Tank yang berada di depan salahsatu rumah
warga.
Korban adalah
seorang bocah perempuan bernama Renita Br. Pandiangan yang berusia 1
tahun 8 bulan, anak dari pasangan Ronal Pandiangan dengan Dorislan,
warga Perumahan Griya Sakti Blok C Dusun II Desa Karya Indah Kec. Tapung
Kab. Kampar.
Diceritakan
oleh Dorislan (PR 32) selaku ibu korban bahwa sekira pukul 11.15 wib,
dirinya pergi mandi dan meninggalkan korban bersama kakaknya Giobel
Pandiangan yang masih berusia 3 tahun didalam rumahnya.
Selesai
mandi Dorilan tidak melihat korban didalam rumah lalu menanyakan kepada
kakak korban, namun kakaknya yang juga masih bocah itu tidak menjawab.
Selanjutnya
Dorilan berusaha mencari anaknya itu dan meminta bantuan kepada
tetangganya untuk membantu mencarikan anaknya, setelah berkeliling
disekitar perumahan tetap tidak menemukan anaknya itu.
Salahsatu
tetangganya bernama Dona menyarakan untuk mengecek lobang galian Septic
Tank yang berada di depan salah satu rumah di Blok C, kemudian mereka
dibantu warga lainnya benama Peri Padri berusaha mencari di dalam lobang
galian Septic Tank tersebut.
Saat
memasuki lobang sedalam 1,2 M itu saksi Peri Padri merasakan adanya
sesuatu yang menyangkut pada kakinya, setelah diangkat ditemukan korban
dalam keadaan tidak bergerak lagi, selanjutnya ibu korban dibantu warga
membawa korban ke klinik Bidan Herlina yang tidak jauh dari TKP.
Setelah
dicek oleh tim medis di Klinik tersebut, sekira pukul 12.00 wib korban
dinyatakan telah meninggal dunia dan kemudian dibawa kembali kerumah
orang tuanya.
Kapolsek
Tapung Kompol Indra Rusdi SH saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini,
disampaikan Kapolsek bahwa anggotanya yang mendatangi lokasi kejadian
telah melakukan olah TKP, mendata dan mengumpulkan keterangan dari saksi
- saksi serta berkoordinasi dengan keluarga korban.
Namun
pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum maupun otopsi
terhadap korban dan kemudian menandatangani surat pernyataan penolakan
yang diserahkan kepada pihak Kepolisian.
Kapolsek
juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap
anak-anak maupun balita saat bermain, agar kejadian serupa tidak terjadi
lagi.( hms)
Editor : HomeRiau