Dana BOK Disunat Oknum Puskesmas Senapelan? Ini Jawaban Kadiskes Pekanbaru

Dana BOK Disunat Oknum Puskesmas Senapelan? Ini Jawaban Kadiskes Pekanbaru

Pekanbaru, Homeriau.com - Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, Helda Suryani Munir, angkat bicara terkait ada dugaan penyunatan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas Senapelan.

BOK merupakan bantuan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mendukung operasional Puskesmas. Dalam rangka pencapaian program kesehatan prioritas nasional. Khususnya kegiatan promotif preventif, sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat.

Namun berdasarkan investigasi LIRA DPD Kota Pekanbaru, ada dugaan pemotongan nilai dana BOK sebesar Rp25.000. Padahal anggaran bantuan pusat sebesar Rp75.000. Namun Kepala Puskesmas (Kapus) menyerahkan ke tenaga medis hanya Rp50.000.

Untuk itu, Kapus Senapelan, Maidi Handoko, diduga telah menyunat anggaran tersebut. Padahal anggarannya sangat tinggi setiap tahun.

“Anggaran BOK itu diporsikan untuk perawat, bidan dan tenaga gizi. Jadi tidak ada alasan untuk memotong satu rupiah pun. Sementara laporan LSM LIRA ini akan menjadi catatan bagi saya. Dan laporan ini akan segera saya tindak lanjuti. Sebab, saya selaku Kepala Dinas tidak pernah melegalkan pemotongan tersebut,” kata Helda, kepada LSM LIRA, kemarin.  

Kemudian terkait ketersedian obat-obatan di Puskemas,  Helda mengaku tidak pernah ada kekosongan obat-obatan di Puskesma. Terkadang ada juga kosong beberapa jenis obat-obatan dari pihak penyedia. Namun kekosongan ini tidak mungkin terjadi pada semua obat.

Selanjutnya  masalah alat medis, seperti benang yang habis. Permasalahan ini tidak pernah sampai kepada dirinya. Tetapi bilamana itu menjadi keluhan masyarakat  itu menjadi bahan evaluasi dinas kedepan, diharapkan permasalahn tersebut tidak menimbulkan keluhan.

Lalu  ada dugaan ada kekosongan pegawai disaat jam kerja, Helda mengaku akan turun langsung dalam waktu dekat untuk kroscek laporan LSM LIRA. Jika terbukti ada kekosongan pada jam dinas, maka pegawai piket akan ditindak tegas.

Termasuk, jika ada ditemukan kekosongan pegawai atau kejanggalan di Puskemas, masyarakat diminta langsung melaporkan kepada dirinya. Sebab kalau tidak sedang berpidato, setiap telepon masuk pasti diangkat. Sehingga memudahkan untuk menyampaikan informasi untuk menindak Puskesmas nakal.

“Meski demikian, saya akan memanggil langsung Kapus Senapelan. Saya akan mempertanyakan terkait permasalahan dan kejanggalan yang dilaporkan LSM LIRA. Selain itu, saya ingin meminta data lengkap untuk bahan bagi saya. Jika terbukti bersalah, saya akan tindak Kapus Senapelan itu,” tegas Helda.

Sementara Wasekda LSM LIRA Pekanbaru, Nurhayati yang datang bersama tim LIRA dan didampingi  Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dipa menjelaskan, tujuan datang ke Kantor Diskes Pekanbaru yakni untuk mempertanyakan empat hal. Yaitu terkait ada dugaan Pelayanan Puskesmas Senapelan buruk di mata publik.

 Empat hal pelayanan tersebut yakni ada dugaan pemotongan dana BOK, sering kekurangan obat-obatan, kekosongan pelayanan di jam kerja dan pembakaran sampah medis dibelakang Puskesmas.

Dari pertanyaan itu, Cuma satu yang belum bisa dijawab Kadiskes, yaitu terkait pembakaran sampah medis dibelakang Puskesmas. Namun Kadiskes itu berjanji akan mempertanyakan langsung kepada Kapus Senapelan.

Sebelumnya LSM LIRA sudah mempertanyakan empat hal ini kepada Kapus Senapelan, Maidi Handoko. Namun jawabanya bertolak belakang dengan Kadis. Seperti obat-obatan kurang, tetapi kata Kadiskes obat tidak pernah kurang dan lain-lain.

“Atas dugaan penyelewengan jawaban dan pembohongan publik ini, kita akan usut lebih dalam permasalahan pelayanan buruk di Puskesmas Senapelan tersebut sampai tuntas,” tegas Nurhayati.Hr/vie.

Editor :