Kampar Terus Maju Di Bidang Pariwisata

Kampar Terus Maju Di Bidang Pariwisata

 

 

 

 

Homeriau.com, Kampar - Untuk pengembangan pariwisata, Bupati Kampar Azis Zaenal meminta untuk memprioritaskan pengembangan 6 destinasi wisata di antaranya , pertama destinasi wisata candi muara sakus, kedua danau rusa, ketiga air kepanasan, keempat istana gunung sahilan, kelima lubuk bigau dan ke Enam desa wisata pulau belimbing.

 

Keenam lokasi wisata ini akan dibangun sesuai dengan kemampuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Kampar dan bantuan dari provinsi dan pemerintah pusat.

 

Begitu dikatakan Azis saat memimpin rapat tentang pengembangan Destinasi Wisata yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto dan tim dari BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya ) yang diketuai Oleh Tri Mulyono SH.

 

Ditambahkan Azis, kunci utama pengembangan pariwisata adalah infrastruktur yang bagus, karena tanpa itu semua tentunya akan mustahil wisata tersebut akan maju dan berkembang, untuk itu saya menginginkan dari semua destinasi tersebut untuk dibuat perencanaan tahapan pembangunan infrastruktur sesuai dengan anggaran yang ada baik itu dari dan Provinsi dan APBN

 

Daerah lain bisa hidup dengan pariwisata, seperti Jogja, Bali dan banyak lagi daerah lainnya karena sektor pariwisata bisa langsung dirasakan keuntungannya dan otomatis ekonomi masyarakat akan meningkat secara drastis bila destinasi wisata kita sudah bagus, untuk itu dukungan dari seluruh masyarakat, Dinas terkait benar-benar sangat dibutuhkan untuk kemajuan daerah kita,” Harap Azis.

 

Azis Menghimbau agar kita bergotong royong untuk memajukan pariwisata di Kabupaten kampar dan BPCB bisa melihat secara komperhensip Potensi wisata Kampar yang sangat luar biasa dan sangat besar dan selama ini tidak tersentuh, dengan telah dibangunnya destinasi wisata di Kabupaten Kampar nantinya, saya yakin, pengunjung yang datang baik Domestik ataupun dari Internasional akan membludak datang ke Kabupaten Kampar dan secara langsung akan meningkatkan perekonomian masyarakat kita.

 

Sementara itu Tri Mulyono mengatakan bahwa, kali ini saya terkejut dengan dukungan yang diberikan Bupati untuk pengembangan wisata , khususnya Muara Takus, “saya sudah mengurus Muara Takus Dari tahun 2005, Muara Takus sudah terbagi dengan zona inti, zona penyangga, zona pengembangan dan zona penunjang, karena Muara Takus sudah menjadi situs Warisan Dunia, untuk itu kita perlu duduk bersama dalam pengembangan Destinasi Wisata khususnya candi Muara Takus tersebut, kami sangat berusaha sekali untuk pengembangan Muara Takus kedepannya, untuk itu kami sangat membutuhkan dukungan penuh dari Masyarakat Kabupaten Kampar “ harap Tri

 

 


Bupati Kampar H Azis Zaenal SH MM di dampingi Sekda Kampar Drs Yusri M.Si serta beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar, tinjau beberapa lokasi pembangunan di antaranya water from city, pembenahan pasar inpres, dan objeck wisata stanum dalam rangka percepatan pembangunan guna keindahan dan kenyamanan kota Bangkinang.

 

Bupati Kampar menjelaskan bahwa ini merupakan kegiatan rutin di sela kesibukan lain, melihat dan meninjau langsung sehingga apa yang kita inginkan bersama terwujudkan sesuai dengan keinginan masyarakat.

 

“Semua kepala dinas sangat bersemangat sekarang untuk membangun Kabupaten Kampar lebih baik lagi, kita memperindah dan menata kota, sebentar lagi Kabupaten Kampar, semua kepala dinas semua OPD semua Badan bergerak bagaimana Bangkinang ini bisa lebih baik di pandang mata, dilihat orang kemudian kenyamanan dan keamanannya bisa terjaga”ujar Azis 

 

Lebih lanjut Bupati Kampar mengatakan bisa kita lihat saat ini kita tengah membangun stanum ini lebih baik, restorannya kita rehab, hotel, cottage kita perbaiki semua termasuk ruang kamar, karpet, tempat tidur termasuk mesjid supaya orang (tamu) nyaman ke stanum karena selama ini kita lupa bahwa stanum ini merupakan icon Kabupaten Kampar, icon Bangkinang.

 

“Nantinya kita akan mengundang 12 Bupati/Walikota yang hadir ke stanum, kita coffee morning lah bersama-sama di sini dan kita akan mempromosikan wisata stanum ini sehingga namanya kembali terkenal dan dikenal oleh semua wisatawan”ucap Bupati Kampar

 

Jadi semua bangunan yang ada di stanum ini dapat di manfaatkan oleh para pengunjung semaksimal mungkin makanya kita akan gesa pembangunanya termasuk juga water from city kita percepat agar anggaran kita terfokus dan kita tidak perlu kedaerah lain untuk berwisata.

 

“Semua telah ada di sini kenapa mesti daerah lain, masa untuk ngopi aja pergi Pekanbaru, tentu duitnya untuk orang pekanbaru, nah kalau itu kita lakukan di Bangkinang tentu perputaran duitnya ada di Bangkinang dan yang merasakan juga masyarakat bangkinang”.kata Azis sambil tersenyum.

 

 

 

 


 

 

 

Kabupaten Kampar memiliki banyak objek wisata yang tersebar di hampir seluruh kecamatan. Akan tetapi, pengelolaan objek wisata yang memilik potensi untuk mendatangkan Pendapatan Asli Daerah ini belum tergarap secara maksimal. 

 

Banyak titik-titik yang saat ini menjadi  destinasi pariwisata ramai dikunjungi warga, baik dari dalam maupun luar daerah, seperti hal nya wisata Ulu Kasok, Pulo Simo, Bukit Na'ang, air terjun yang terletak di Kampar Kiri, Stanum, dan beberapa titik lainnya yang saat ini masih dalam proses buka akses untuk menuju lokasi. 

 

Sedangkan, untuk tempat wisata yang  sedang eksis di Kampar yang kerap di kejar pengunjung baru-baru ini adalah Ulu Kasok, Sungai Hijau, dan Stanum. 

 

Ulu Kasok sendiri saat ini menjadi fenomenal karena selalu menjadi bahan perbincangan. Sosoknya semakin viral karena sering di posting ke media sosial. Lokasi yang terbentuk oleh alam ini memiliki keindahan yang menakjubkan bahkan sebagian pengunjung beranggapan keindahan Ulu Kasok melebihi Raja Ampat di Papua Barat.

 

Semua orang berhasrat mengunjungi tempat ini karena ingin menyaksikan secara langsung keindahan alamnya. Lokasinya yang  terdiri dari beberapa pulau dan di kelilingi air dari  bendungan PLTA Koto Panjang membuat mata takjub melihatnya.

 

Pemandangan disekitar akan terlihat lebih indah ketika dilihat pada pagi dan sore hari. Suguhan alam yang disinari matahari membuat pemandangan di Sekitar Ulu Kasok semakin eksotik.

Lokasi di Ulu Kasok ini dulunya merupakan pemukiman penduduk, seirng berlangsung pembangunan PLTA Koto Panjang wargapun direlokasi ke tempat yang lain.  Ulu Kasok sendiri berasal dari bahasa daerah yang berarti bambu yang banyak miang.

 

Selain itu objek wisata menarik lainya adalah Sungai Hijau, sungai ini mengalir dari perbukitan di Desa Siabu Kecamatan Salo, terletak di tengah-tengah perkebunan karet warga. Untuk melewatinya cukup masuk dari jalan lintas perkantoran pemerintah daerah, "jalan lingkar" Bangkinang. Sungai tersebut memiliki air yang dingin dan pemandangan yang indah dari bukit-bukit Siabu, pantulan cahaya matahari yang menyatu dengan air membuat mata pengunjung betah untuk berkunjung disana,

Wisata tersebut mulai eksis sejak awal akhir 2009 dan di awal 2010. Pengunjung yang datang kesana juga berasal dari provinsi lain seperti Padang, Jambi, Kepri, dan Sumateta Utara.

 

"Sebelumnya kita lihat pemandian Sungai Hijau yang dipadati pada hari libur oleh masyarakat luar Kampar, kemudian saat ini bisa kita lihat, Ulu Kasok yang dikatakan pengunjung sebagai "Raja Empatnya Kampar", setiap hari libur ribuan pengunjung memadati puncak pemandangan tersebut," kata Bupati Kampar Azis Zainal saat mengunjungi lokasi Ulu Kasok bersama anggota DPRD Riau belum lama ini.. 

 

Azis berkomitmen untuk memajukan pariwisata Kampar, sehingga kedepannya Kabupaten  Kampar akan menjadi destinasi wisata di Provinsi Riau. Setiap musim liburan masyarakat Riau khususnya Kampar tidak perlu berwisata ke daerah lain lagi, karena Kampar tidak kalah dengan daerah lain terkait pariwisata. 

 

Usai meninjau Ulu Kasok, Azis Zaenal dan rombongan juga meninjau Tower Telkom jalan lama Sumbar Riau di wilayah Pulau Gadang Hill dengan menguna perahu sampai ke Jembatan I Danau PLTA Koto Panjang. 

 

Ketua Pansus RTRW DPRD Riau Asri Auzar dan anggota H Masnur,SH. Usai peninjauan ini mengatakan bahwa DPRD Riau akan melakukan perubahan status lokasi yang ada di sekitar Wilayah PLTA, sehingga kedepan wilayah ini dapat dijadikan kawasan wisata tanpa merusak alam dan cethman Area PLTA Koto Panjang.  

 

Sementara itu Kepala Bappeda Kampar Azwan mengatakan Momentum pembahasan RTRW Provinsi Riau yang saat ini sedang berjalan adalah waktu yang tepat untuk mengusulkan kawasan PLTA Koto Panjang dan objek wisata lainnya untuk dialihkan statusnya menjadi APL (Areal Penggunaan Lain/Areal Bukan Kawasan Hutan), untuk bisa dikembangkan menjadi objek pariwisata. 

 

Ditambahkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kampar Azwan, bahwa hal ini juga sudah dibicarakan dengan anggota pansus (panitia khusus)  RTRW DPRD Provinsi Riau dengan dengan turun langsung meninjau lokasi kawasan wisata. Serta langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kampar dan Tim dari Bappeda Kabupaten Kampar untuk menentukan titik koordinat objek-objek pariwisata unggulan yang sedang viral dan mendunia seperti Ulu Kasok, Candi Muara Takus, Danau Rusa, Gulamo, Pemanisan dan lain-lain untuk diajukan ke pansus RTRW. 

 

Dengan adanya perhatian serius dari berbagai pihak terhadap pariwisata di Kabupaten Kampar, diharapkan ke depannya sektor ini menjadi potensi yang menjanjika untuk mendulang pendapatan.hr/Apriyal

 

 

 

Editor : HomeRiau