Pekanbaru, – PT Pertamina Hulu Rokan terus bergerak dalam penanggulangan gagal tumbuh pada anak atau Stunting di Provinsi Riau. Mengawali tahun 2025, PHR bersama mitra pelaksana Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Riau langsung tancap gas turun ke masyarakat memberikan penyuluhan dan edukasi kesehatan.
Aksi nyata pencegahan stunting berlangsung di sejumlah daerah operasi di Zona Rokan. Tidak hanya penyuluhan dan edukasi, PHR bersama PKBI aktif melakukan pengecekan pertumbuhan anak serta penyaluran makanan tambahan (PMT) bagi bayi dan ibu hamil.
Program PHR Peduli Stunting atau PENTING menyasar sepuluh balita berisiko stunting dan sepuluh ibu hamil kekurangan energi kronik (KEK) di Kelurahan Buluh Kasap, Dumai. “Sejak adanya bantuan makanan tambahan di kelurahan ini, saya bisa memberikan makanan bergizi dan seimbang kepada anak,” kata Huda, salah satu penerima manfaat.
Di Kecamatan Kandis, Siak, PHR menyerahkan bantuan peralatan pendukung untuk 13 Posyandu di dua desa. Bantuan alat kesehatan disalurkan kepada delapan Posyandu di Kampung Samsam, dan lima Posyandu di Kampung Kandis.
Program PENTING turut menyasar sejumlah daerah lainnya seperti kecamatan Mandau dan Bathin Solapan, Desa Buluh Manis, Bengkalis. Dususul Kecamatan Libo, Kandis. Kemudian Desa Sedinginan dan Desa Teluk Nilap, Rokan Hilir. Selanjutnya Limbungan, Kecamatan Rumbai dan Kecamatan Minas.
Peralatan yang diserahkan berupa, timbangan bayi digital, timbangan badan digital, Microtoise, pita lila, pengukur lingkar kepala, alat ukur HB, Stik HB dan Alat Permainan Edukatif (APE). Begitu pula penyerahan bantuan peralatan pendukung untuk Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
“Posyandu dan pembinaan kader menjadi hal penting dalam penanggulangan stunting. Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat, Posyandu memiliki peran yang sangat strategis dalam memberikan intervensi kasus stunting,” kata Direktur Eksekutif PKBI Riau Anthonny Adiputra.
Keberhasilan Provinsi Riau dalam menurunkan angka stunting tak terlepas dari kolaborasi semua pihak. Tercatat, pada 2021 prevalensi stunting Provinsi Riau mencapai 22,3 persen. Pada 2023 berhasil turun drastis ke angka 13.6 persen. PKBI Riau meyakini penurunan angka stunting tidak terlepas dari kontribusi PHR bersama PKBI dan pemerintah daerah.
Peduli stunting merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR pilar kesehatan. Ini merupakan komitmen perusahaan mendukung pemerintah menurunkan angka stunting dalam mewujudkan generasi unggul dan sehat menyongsong Indonesia emas.
“Upaya pencegahan stunting membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah, dunia industri, maupun masyarakat. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan dapat tercipta generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif,” tukasnya
Editor : Ank