Raya Enam dan Ziarah Kubur, Kearifan Lokal Juga Wisata Religi Yang Harus Dilestarikan

Raya Enam dan Ziarah Kubur, Kearifan Lokal Juga Wisata Religi Yang Harus Dilestarikan

 

 

 

homeriaucom, Bangkinang - Raya Enam atau yang disebut juga Raya Zora (Ziarah) merupakan Tradisi masyarakat Bangkinang seberang sekitarnya yang dirayakan setelah pelaksanaan Puasa Enam hari setelah satu Syawal tepatnya 8 Syawal setiap tahunnya.

Kegiatan pada raya Enam ini diisi dengan Ziarah kubur secara bersama- sama yang masing - masing rombongan dipimpin seorang tokoh masyarakat sebagai memimpin doa, setelah selesai Ziarah ke semua Pemakaman di daerah masing - masing diakhiri dengan makan bersama di Musholla ataupun Masjid.

Untuk tahun ini Ziarah kubur dilepas langsung Gubernur Riau Drs Syamsuar,M.Si didampingi Bupati Kampar Catur Susanto,SH di Masjid Almujahidin Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang, Rabu (12/6/2019).
 
 
 
Selain Bupati Kampar pada perayaan raya enam dalam kegiatan ziarah kubur tersebut hadir juga Sekda Kamar Drs Yusri M.Si, Dandim 0313/KPR Letkol Inf Aidil Amin,S.IP,.M.Pol, Kapolres Kamar AKBP Andri Ananta Yusdistira,SIK,MH, Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri,S.Ag, para Asisten, Para staf Ahli, para kepala Dinas dilingkungan Pemda Kampar serta tokoh masyarakat.

Mengawali sambutannya Gubernur Riau tepat pada delapan syawal 1440 H, selaku Gubri menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H mohon maaf lahir dan batin. Dimana suasana syawal merupakan suasana silaturahmi dalam rangka halal bi halal.

Lebih lanjut Syamsuar menyampaikan bahwa kegiatan Ziarah Kubur dalam rangka hari raya enam ini merupakan salah satu kegiatan atau wisata religi sama seperti kegiatan Balimau Kasai menyambut Ramadhan.

Dalam ziarah kubur ini merupakan kegiatan untuk kita mendekatkan diri kepada Allah SWT.  ziarah ini pasti secara kangsung akan mengingingatkan kita dengan yang namanya kematian. Sebab mulai dari pagi kegiatan ini mengunjungi setiap kuburan dan melakukan do'a bersama disetiap kuburan.

Untuk itu kegiatan ini harus terus dilestarikan, selain memiliki nilai keagamaan dengan mengutamakan silaturahmi juga memiliki nilai wisata religi yang harus dipelihara dengan baik, agar ini kedepan menjadi wisata religi di Provinsi Riau bahkan Indonesia.

Sementara itu Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto,SH menyampaikan bahwa hal ini merupakan hal yang sangat positif dalam nuansa keagamaan, dimana kegiatan raya zorah ini selain keagamaan juga sebagai penguatan tradisi gotong royong yang sebelumnnya membersihkan setiap pemakaman baik pemakaman pribadi maupun pamakaman umum.

Dimana dalam raya enam ini tepat pada delapan syawal, kegitan diawali dengan pelaksanaan puasa sunah yang dimulai pada dua syawal. Selain kegiatan keagamaan jalinan silaturahmi dan penguatan tradisi gotong royong untuk membersihkan setiap pemakaman baik pribadi maupun pamakaman umum telah dlaksanakan. Dengan terus menjaga kegiatan ini sehingga nantinya bisa memperkuat citra Kampar sebagai serambi mekahnya Riau.

Bupati Kampar bersama Gubernur berserta rombongan dan masyarakat melakukan ziarah kubur perdana di pemakaman umum Dt Tabano Dusun Uwai Desa Muara Uwai Bangkinang yang dilanjutkan dengan ziarah ke pemakaman yang ada diwilayah Bangkinang serta terakhir dilanjutkan acara makan bajambau bersama kembali di Masjid Al-Mujahidin Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang.
 
(yal/adv)

Editor : HomeRiau