Setelah Menerima Laporan, Kajari Kampar Langsung Cek Alat CT Scan di RSUD Bangkinang

Setelah Menerima Laporan, Kajari Kampar Langsung Cek Alat CT Scan di RSUD Bangkinang

BANGKINANG - Berdasarkan laporan dari  masyarakat yang masuk ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kampar terkait dugaan penyelewengan dana  pengadaan Alat Computerized Tomography scan (CT scan) yang berasal dari APBD Kampar tahun 2010, Kajari Kampar meninjau alias mencek keberadaan alat tersebut di RSUD Bangkinang, Senin (19/7/2021).

Dari pantauan awak media yang saat itu berada di  RSUD Bangkinang, sekitar pukul dua belasan terlihat Kajari Kampar Arif Budiman bersama dua orang staf memasuki gedung RSUD dan didampingi Direktur rumah sakit dr Asmara Fitra Abadi langsung menuju salah satu bangunan tempat CT scan itu berada.

Terlihat Kajari Kampar melihat dan mengecek alat CT scan yang semenjak dibeli tidak pernah dipakai sama sekali.

Arif Budiman Kajari Kampar terlihat mengajukan beberapa pertanyaan  terkait alat ini kepada Dirut RSUD dan pegawai yang terlibat langsung dalam pengadaan CT scan tersebut.

Kepada awak media Dirut RSUD Bangkinang dr Asmara Fitra Abadi mengatakan bahwa dirinya tidak bisa berkomentar banyak karena belum hadir atau belum menjabat pada saat itu.

"Saya tidak bisa komentar banyak karena belum menjabat pada saat itu dan  akan menyerahkan pada proses terkait,"ujar Dirut singkat, Senin (19/7).

Disisi lain saat dikonfirmasi terkait prihal tersebut Kajari Kampar melalui Kasi Intel Silfanus Rotua Simanullang membenarkan bahwa Kejari Kampar sedang mendalami laporan masyarakat yang masuk terkait dugaan penyelewengan dana anggaran pengadaan alat CT scan di RSUD Bangkinang.

"Benar berdasarkan laporan yang masuk ke kita, Kajari Kampar  langsung meninjau alias mengecek alat CT scan yang dimaksud yang didampingi dua orang stafnya,"sebut pria yang pernah menjadi penyidik Pidsus di Kejati Riau ini Kamis (22/7).

Dari informasi yang dihimpun, alat yang bermerk Philips ini dibeli senilai Rp 5 miliar melalui APBD Kabupaten Kampar tahun 2010. Meski tak pernah digunakan, namun alat ini ternyata sudah rusak karena sebagian alat sudah berkarat karena terbiarkan sejak dibeli. 

(Ang)

Editor : Ank