– Sri Mujiati (56 Th, Pr), warga dari Desa Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar telah lama menderita sakit yang dialaminya dan dirasakannya sejak dari bulan Februari 2018 lalu.
Dari penelusuran Detak Kampar Ahad (24/6/2018) dari penuturan anak kandungnya dikediaman yang terletak di Jln.Putaran Dusun 1 Desa Karya Indah Kec.Tapung Kab.Kampar. Diceritakan anak kandung perempuannya yang bernama Afril itu, bahwa Ibu Kandungnya (Sri Mujiati, red) merasakan sakit sejak bulan februari tahun 2018 lalu, dan makin hari sakit tersebut makin terasa menyiksa ibunya.
Hingga pada bulan Mei 2018 lalu, Ia (Afril) Anak kandung dari Sri Mujiati ini, membawa Ibunya tersebut ke salah satu rumah sakit yang ada di Kota Pekanbaru. Namun disana setelah diperiksa hanya divonis untuk rawat jalan.
Namun, makin hari sakit itu makin menyiksa ibu kandungnya, kemudian Ia berinisiatif spontan membawa ibunya ke RS lain yang bisa menggunakan BPJS / KIS yang diberikan oleh pemerintah.
“Kalut dan Bingung yang dirasakan, ketika itu setelah mendengar pernyataan dari pihak BPJS disalah satu RS (rumah sakit) yang menyampaikan bahwa BPJS atau KIS yang digunakan atas nama ibu kandungnya itu terdapat tunggakan biaya BPJS atau KIS dan harus melunasi terlebih dahulu.” ucap Afril.
Ditambahkan Afril melanjutkan keterangannya, “biaya yang harus saya selesaikan itu sebesar Rp.3.145.000,- (tiga juta seratus empat puluh lima ribu rupiah). Uang dari mana saya lagi harus dapatkan, sedangkan kehidupan saya sekarang seperti ini.” elusnya sambil menunjuk kearah rumahnya yang dihadapan kami terbaring kesakitan Sri Mujiati (ibu kandung Afril).
Tampak perut bagian bawah dari Sri Mujiati yang merupakan janda setelah ditinggal wafat suaminya pada tahun 2014 silam, terlihat besar.
“iya bang, itu perut ibu saya besar disebabkan penyakit yang dideritanya. Makin hari makin membesar, dan terus merintih kesakitan yang luar biasa sehingga ibu saya sering berbicara tak karuan.” tutur sedih anak kandungnya menjawab tanya wartawan yang melihat perut ibunya dari kejauhan tampak besar.
“hendaknya dengan keadaan kami seperti ini yang tak berdaya lagi dan ibu saya pun terbaring sakit, saya tak kerja lagi demi merawat ibu saya satu-satunya orang tua yamg saya miliki lagi. Semoga ada yang bisa membantu kami memberikan jalan keluar terbaik untuk kesembuhan ibu kami ini” ujarnya sembari mengeluarkan kertas-kertas seperti KK, Kartu KIS.
Bukti Berobat dan Ronsen dari Rumah Sakit atas nama Ibu Kandungnya, Sri Mujiati.
Pantauan wartawan, Minggu Malam (24/6) didampingi Bhabinkamtibmas Desa Karya Indah, melihat rumah yang di tempati mereka sungguh sangat memprihatinkan. Karena Afril bersama Suami dan Anak-anaknya tinggal disana dengan merawat Ibu Kandungya itu.
Padahal kondisi rumah sangatlah minim yang berdindingkan papan dengan hanya satu ruangan dikala mereka tidur,istirahat, santai maupun merawat sang ibu yang juga terbaring disana (rumah kediaman afril).
Hasbi : detakkampar
Editor : HomeRiau