Warga Heran, Kain Kafan Mayat Yang Sudah 34 Tahun Terkubur Masih Utuh

Warga Heran, Kain Kafan Mayat Yang Sudah 34 Tahun Terkubur Masih Utuh


Kampar, homeriau.com - Warga Desa Sibiruang heran serta takjub melihat kejadian aneh melihat salah satu sosok mayat yang akan direlokasi atau dipindahkan ke tempat lain dari perkuburan di area Mesjid Jami tepatnya berada di Desa sibiruang, Kecamatan Koto Kampar Hulu, kabupaten Kampar provinsi Riau, yang kondisi kain kafan dan tulang belulang masih utuh, padahal menurut informasi yang beredar mayat tersebut sudah dikebumikan 34 tahun silam.

Informasi yang didapat, sebanyak kuburan yang berada di lokasi Mesjid Jami itu rencananya akan dipindahkan ketempat lain, disebabkan mesjid tersebut akan dilakukan renovasi, namun ada yang aneh, pada sast salah satu kuburan yang berusia sekitar 34 tahun atas nama Almarhum Mukhtar dibongkar, ditemukan kain kafan masih bagus dan tulang belulangnya pun masih kondisi utuh.

"Saya tadi melihat langsung, karena saya tadi ikut waktu pembongkaran kuburan almarhum Bapak Mukhtar dan saya tadi juga ikut mengikat tali kain kafannya yang baru sebanyak dua lapis sebab kain kafan lamanya masih utuh serta bersih tanpa ada robek sedikitpun," ungkap salah seorang warga setempat, Refri Wardi, menuturkan kepada reportaseindonesia.tv dilokasi pembongkaran kuburan di Mesjid Jami Sibiruang, Senin (7/1/2019).

Setelah kami bongkar kuburan almarhum Bapak Mukhtar, lanjut Refri, kami lihat mayat almarhum terlihat terbujur saja mayat itu didalam seperti mayat biasa kebanyakan tetapi papannya telah hancur dan sedangkan kain kafan serta tulang belulangnya lengkap semuanya dan masih dalam keadaan utuh.

"Mayat almarhum Bapak Mukhtar yang sudah dibongkar langsung dipindahkan ke tempat pemakaman tepatnya di belakang Rumah Godang (Besar) dimana tanah tersebut adalah khusus untuk persukuan suku Domo," ungkapnya.

"Kalau kekuasaan Tuhan itu memang aneh karena tidak ada yang tak mungkin selagi allah berkehendak dan almarhum bapak mukhtar itu sudah dikebumikan selama 34 tahun tetapi kain kafan serta tulang belulangnya kok masih keadaan utuh," sambung Refri.

Diketahui, bahwa Almarhum Mukhtar tersebut dulunya merupakan seorang Kepala Sekolah Dasar (SD) di empat desa yakni, desa Bandur Picak, Sibiruang, Gunung Malelo, Tabing dan almarhum juga merupakan Imam di Desa sibiruang kala itu.

Terpisah, salah seorang cucu dari almarhum Mukhtar, Sultan (24) saat dikonfirmasi tak jauh dari lokasi mesjid ja'mi Sibiruang menuturkan, bahwa kuburan yang di ingkar untuk di pindahkan tersebut merupakan kuburan dari Datuk nya.

"Iya memang benar kuburan datuk saya yang telah dikebumikan selama 34 tahun tadi dibongkar untuk dipindahkan ketempat lain karena Mesjid Jami akan dibangun atau direnovasi," ucap Sultan.

Diapun menyaksikan proses penggalian dan pemindahan makam kakek nya tersebut.

"Kami tadi langsung menyaksikan serta melihat secara langsung mayat datuk saya tetapi kain kafan masih terlihat bersih tidak ada robek sedikitpun dan tulang belulangnya juga masih terlihat utuh padahal sudah ditanam ditanah selama 34 tahun lamanya," ungkap Sultan.

"Kalau saya menilai tentunya ini termasuk kejadian langkah atau aneh sebab kain kafan serta tulang belulangnya masih utuh tetapi sekarang mayat almarhum datuk saya yang telah dibongkar tadi sudah dipindahkan dan disemayamkan kembali dibelakang rumah Godang persukuan Suku Domo," pungkasnya.

Penulis : Hargono

Editor : HomeRiau