"Provinsi Riau sangat butuh helikopter, setidaknya saat ini dua helikopter harus tersedia. Apalagi status siaga darurat sudah ditetapkan," kata Aherson, Ketua Komisi V DPRD Riau kepada wartawan, Selasa (27/02/18).
Untuk itu, pihaknya berencana akan melakukan kunjungan kerja ke Jakarta guna membicarakan bantuan alat-alat pemadam kebakaran serta helikopter water booming. Kunjungan kerja langsung ke Kantor BNPB.
"Saya komunikasi dengan kepala badan (BPBD) kita terkait rencana ke Jakarta untuk membahas masalah bantuan yang dibutuhkan dalam pencegahan Karhutla, kalau ini clear. Bantuan akan operasional minggu depan," ungkapnya.
Lebih lanjut politisi Demokrat ini katakan, cuaca ekstrem yang terjadi di kawasan Karhutla bisa berpotensi memperluas titik api dan jika dibiarkan dalam waktu dua pekan saja, maka dikhawatirkan titik hotspot semakin meluas.
"Kalau dibiarkan ini, maka akan terjadi rawan bencana lagi," tutupnya.
Seperti yang diketahui, BPBD Riau telah mengajukan permintaan bantuan tiga Helikopter, kepada BNPB. Pengajuan tersebut untuk membantu memadamkan Karhutla di wilayah Riau, pasca penetapan status Siaga Darurat Bencana Karhutla oleh Pemprov Riau.
Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan ada tiga heli yang diminta, dua untuk water boombing, dan satu heli untuk patroli. Sejauh ini kebakaran yang terjadi, masih dibantu oleh helikopter yang ada pada perusahaan-perusahaan dan melalui tim Satgas darat di kabupaten/kota.Hr**
Editor :
.jpeg)
