PANGKALAN KERINCI, homeriau.com - Setiap daerah di Indonesia sedang mengembangkan
batik ciri khas masing-masing, tidak terkecuali Kabupaten Kampar.
Sekretaris Dewan Kesenian Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kampar
Lasvita Siahaan mengatakan, mereka ingin belajar bagaimana Community
Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengembangkan
motif batik khas Pelalawan oleh Rumah Batik Andalan (RBA) yang sudah
mendapatkan hak paten, salah satunya motif batik bono.
"Kami ingin belajar dan melihat bagaimana CD RAPP mengelola dan
mengembangkan batik Pelalawan. Karena ingin mengembangkan batik di
wilayah kami" ujar Lasvita.
Saat berkunjung ke Rumah Batik Andalan, salah satu peserta bernama Anik
tampak antusias melihat proses pembuatan batik. Ia melihat satu persatu
proses pengerjaan batik dari mencanting hingga mewarnai. Kemudian ia
juga sempat berbincang-bincang dengan pembatik yang sedang bekerja di
sana.
"Saya bersemangat belajar membatik di sini. Insyaallah saya akan
wujudkan motto Batikku Sukses, Batik Kampar di Pundakku. Selama ini Jawa
lah yang terkenal dengan batiknya, sekarang saatnya daerah-daerah di
Riau punya batik ciri khas sendiri," ungkap Anik.
Direktur CD RAPP Marzum menyambut kembali kedatangan Dekranasda Kampar
yang mengantar Sumber Daya Manusia (SDM) pengrajin batik nya ke RAPP.
"Kami sangat senang bisa terus berbagi ilmu dengan masyarakat Kampar.
Kiranya Batik yang akan segera dikembangkan dapat menambah keberagaman
batik Provinsi Riau," ujarnya.
Ia menambahkan saat ini Rumah Batik Andalan telah menghasilkan lima
motif batik yang sudah dipatenkan diantaranya Bono, Akasia, Lakum, Timun
Suri dan Eukaliptus.rls
Editor : HomeRiau