Menurut Yusuf Daeng sangat menyambut baik tim yang di bentuk oleh DPRD ini. Yusuf Daeng berharap sebaiknya tidak UNILAK saja tetapi secara menyeluruh, khawatir dikemudian tentang status dan kedudukan institusi ini terganggu, saya teringat ucapan bapak zuhdi Kepala Biro Umum Kantor Gubernur dan Pejabat sementara administrasi UNILAK pada waktu itu menyampaikan kepada saya saat menjabat kepala rumah tangga dan keamanan UNILAK sekitar 1992.
"suf tertipkanlah tanah - tanah UNILAK ini sebab mulai zaman Pak Suripto dan Pak Saleh Djasid mulai memberikan tanah - tanah ini ke pihak lain, seperti PCR, telkom, lptq kemudian yayasan yang membawahi akedemi pariwisata, tempat pelatihan sosial Dinas Provinsi, SMA 3, SMK 5 dan PCR keseluruhan luas tanah ini sekitar 77 ha.
Disaat saya menjadi Pembantu Rektor IV kita mulai agak tegang dengan PCR ( Poli Teknik Caltek ) mengenai sempadan tanah. Menurut Yusuf Daeng tim komisi III ini tidak hanya bekerja untuk UNILAK tetapi keseluruhan aset UNILAK baik tanah maupun fisik yang di hibahkan oleh PT. Caltex supaya jelas kedudukan hukumnya dikemudian hari. Dan lebih penting kita juga berharap bahwa antara yayasan dan UNILAK masih berbeda pandangan tentang siapa yang berhak atau menguasai UNILAK Pemda kah sementara dari dulu bunyi status semuanya adalah milik Pemda, yayasan Raja Ali Haji kah atau Pemda dan bagaimana mekanisme kepengurusannya harus di dudukan.
Sebelumnya kami sudah bertemu dengan Wagub Wan Thamrin bersama Rektor UNILAK Wakil Rektor III , Prof. Syafrani dan kepala Biro Hukum Kantor Gubernur. Saya juga pernah bertemu dengan Bapak Drs, H. Rifai Rahman selaku pendiri Yasrah, beliau berpesan tuntaskan ini dulu selagi kami masih hidup. Bahkan saya sudah bertemu dengan Gubernur beliau memberikan respon coba kita nanti minta apa pandangan Wagub dan saya dari dulu mewacanakan kalau UNILAK mau maju harus di negerikan sekalipun secara internal ada pergeseran kedudukan dan pendapatan lebih dan kurang.Hr/r
Editor :
