Ary yang ditemui awak media di acara dukungan masyarakat Pekanbaru terhadap Polri bagi peserta Car Freeday Jalan Gajah Mada, Minggu pagi (13/05/2018) pukul 08.30 WIB menyebutkan dirinya mengutuk keras serta mengecam terhadap teroris yang mengacaukan negara kesatuan Republik Indonesia.
"Innalillahhirojiun, Negeri ini kembali berduka. Bom bunuh diri kembali terjadi di 3 Gereja yang berada di Kota Surabaya. Apakah kejadian ini rembetan dari lapas Mako Brimob Kelapa Dua Depok, kita tidak mengerti. Biarkan pihak yang berwenang bekerja. Saya hanya menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak menyebarkan foto atau video korban kejadian,"ungkap ary
Tokoh Pemuda Pekanbaru ini (Ary Okta Maulana, red) miris terhadap pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab dalam menyebar luaskan foto dan vidio korban dari aksi kejahatan oleh teroris tersebut. Pihak keluarga korban tidak nyaman dengan beredarnya foto-foto dan vidio beredar di medsos.
"Banyak beredar foto dan vidio dikalangan masyarakat melalui medsos, seperti Whatsaap, Facebook, Instagram serta lainnya membuat keluarga korban menjadi sedih dan prihatin. Saya himbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak menyebar luaskannya kembali, karena negri kita sedang berduka,"ungkap ary
Ary yang juga merupakan pengurus Ikatan Wartawan Online (IWO) Riau berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk cerdas dalam menyikapi perihal tersebut. Hentikan penyebaran foto dan vidio korban bom bunuh diri oleh teroris ditempat Ibadah Jemaat Kristiani di medsos. Karena itu merupakan bentuk teror atau tekanan batin kepada keluarga korban. (rls)
Editor :