Bunda Paud Siak, Hj. Rasidah Beri Pengarahan di Workshop Ikatan Guru TK dan PGRI

Bunda Paud Siak, Hj. Rasidah Beri Pengarahan di Workshop Ikatan Guru TK dan PGRI

SIAK - Bunda Paud Kabupaten Siak, Hj. Rasidah menyampaikan pentingnya gerakan transisi Paud ke SD yang menyenangkan. Hal itu ia katakan, saat memberikan pengarahan pada kegiatan workshop yang ditaja Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak-PGRI Kabupaten Siak.

Kegiatan itu mengusung tema bersinergi bersama wujudkan PAUD berkualitas di Gedung Tengku Mahratu, Rabu (20/09/2023). Workshop penguatan trasnsisi PAUD ke SD yang menyenangkan, perencanaan berbasis data pada rapor Pendidikan, komunitas belajar di PMM dan sulinjar, dimulai dari tanggal 19-20 september 2023. 

Istri Bupati Siak itu menyambut baik inisiatif dari organisasi IGTKI-PGRI kabupaten Siak yang mendukung penuh Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini. Dimana pada tanggal 6 Juni 2023 Kemendikbudristek telah menyelenggarakan kegiatan Komitmen Bersama Bunda PAUD kabupaten/Kota se Indonesia.

Hal itu sesuai arahan Bunda PAUD Nasional, bahwa gerakan ini merupakan upaya menjaga keselarasan pendidikan anak dari PAUD ke SD/MI, sehingga proses peralihan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sehingga tercipta suasana belajar yang positif dan membekas sebagai kenangan indah bagi anak-anak yang masih dalam kategori anak usia dini.

Rasidah menjelaskan, transisi Paud-SD yang menyenangkan adalah gerakan bersama yang mendasari transisi peserta didik dengan cara yang menyenangkan dimulai sejak tahun ajaran baru.

Kata dia, didalam memberikan pembelajaran, dituntut untuk bagaimana mengajak anak-anak agar mengikuti sistem pembelajaran yang ada disekolah dengan tidak penuh tekanan tetapi memberikan rasa nyaman, sehingga bisa dikatakan transisi Paud ke SD yang menyenangkan.

“Anak usia dini adalah usia emas yang dimana mereka bukan hanya dituntut untuk bisa, tetapi kita sebagai orang tua, tenaga pendidik, pemerintah berkewajiban untuk membekali anak-anak yang masih tergolong anak usia dini,” sebut Rasidah.

Menurut Rasidah, ada 3 hal yang mendorong perubahan paradigma umum tentang pendidikan anak usia dini, yakni : 1. perlunya kesadaran seluruh pihak bahwa periode usia dini tidak berhenti sampai PAUD, tetapi peserta didik SD kelas awal juga masih masuk kategori usia dini.

“Belajar di kelas awal SD harus sama menyenangkan dengan saat di PAUD,” ujarnya.

Kemudian yang ke-2, mendorong satuan pendidikan agar menerapkan pembelajaran yang membangun kemampuan fondasi peserta didik secara holistik, tidak hanya calistung, tetapi juga kematangan emosional, kemampuan berkomunikasi, budi pekerti yang merupakan bagian dari Kemampuan Fondasi Anak.

Dan yang ke-3, kemampuan literasi dan numerasi dibangun secara bertahap dengan pendekatan yang menyenangkan.

Untuk merubah paradigma ini dibutuhkan usaha, kerja keras dan keterlibatan banyak pihak seperti pemerintah daerah, satuan pendidikan, Bunda Paud dan lain-lain.

Oleh karena itu, program transisi Paud ke SD sangat penting dilakukan karena banyak hal yang harus diperhatikan didalam mendidik anak-anak, serta bagaimana memunculkan rasa kepercayaan dirinya dengan cara memperkenalkan benda-benda, kata maupun objek.

Hal Ini sesuai arahan Bunda PAUD Nasional bahwa gerakan ini merupakan upaya menjaga keselarasan pendidikan anak dari PAUD ke SD/MI, sehingga proses peralihan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sehingga tercipta suasana belajar yang positif dan membekas sebagai kenangan indah bagi anak-anak yang masih dalam kategori anak usia dini.

Di kesempatan itu, Bunda PAUD ditemani Kadisdikbud Siak dan Ketua Pokja Bunda Paud Siak meninjau beberapa sekolah dasar sekaligus berinteraksi dengan peserta didik di SDN 02 Siak.inf

 

 

Editor : Ank