Kapolda Riau Tinjau Gereja dan Pos Pengamanan, Pastikan Nataru 2025/2026 Aman dan Kondusif

Kapolda Riau Tinjau Gereja dan Pos Pengamanan, Pastikan Nataru 2025/2026 Aman dan Kondusif

PEKANBARU – Kepolisian Daerah (Polda) Riau bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turun langsung ke lapangan untuk memastikan kesiapan pengamanan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Peninjauan dipimpin langsung Kapolda Riau Irjen Pol Hery Heryawan pada Rabu (24/12/2025).

Kegiatan diawali dengan pengecekan di Gereja HKBP Jalan Hangtuah, kemudian dilanjutkan ke Gereja Katolik Santo Paulus di Jalan Soekarno Hatta. Rombongan juga meninjau Pos Pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang berada di Komplek Purna MTQ, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru.

Kapolda Riau mengatakan, peninjauan tersebut dilakukan bersama Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau SF Hariyanto dan unsur Forkopimda untuk memastikan seluruh rangkaian pengamanan berjalan optimal.

“Kami ingin memastikan umat Kristiani dapat menjalankan ibadah Natal dengan aman dan damai. Selain itu, pengamanan malam pergantian tahun juga harus berlangsung tertib dan kondusif,” ujar Irjen Pol Hery Heryawan.

Dalam rangka pengamanan Nataru 2025–2026, Polda Riau mengerahkan 1.160 personel gabungan. Kekuatan tersebut terdiri dari unsur Polri, TNI Angkatan Darat, Polairud, Brimob, PMI, Satpol PP, serta relawan dari berbagai instansi terkait.

Tak hanya personel, Polda Riau juga mendirikan 53 posko pengamanan di sejumlah titik strategis. Rinciannya meliputi 31 Pos Pengamanan (Pospam), 16 Pos Pelayanan (Posyan), dan 6 Pos Terpadu.

Pengamanan ini merupakan bagian dari Operasi Lilin Lancang Kuning yang digelar mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Dalam operasi tersebut, aparat fokus mengamankan 1.468 gereja, 30 pusat perbelanjaan, 15 terminal dan bandara, 22 pelabuhan, 141 objek wisata, serta 93 titik perayaan malam tahun baru.

Kapolda Riau juga mengimbau masyarakat agar merayakan Natal dan Tahun Baru secara sederhana. Hal ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di sejumlah daerah yang masih terdampak bencana alam.

“Kita ajak masyarakat untuk tidak merayakan tahun baru secara berlebihan. Banyak saudara-saudara kita di beberapa wilayah masih dalam masa pemulihan pascabencana. Mari kita tunjukkan empati dan solidaritas,” tegasnya.

Menurutnya, keberadaan pos pengamanan diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat, baik yang melaksanakan ibadah, melakukan perjalanan, maupun berwisata.

Sementara itu, Plt Gubernur Riau SF Hariyanto menuturkan bahwa perayaan akhir tahun kali ini berlangsung dalam suasana keprihatinan akibat bencana alam yang melanda sejumlah wilayah seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

“Mari kita iringi perayaan ini dengan doa untuk saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Semoga mereka diberi kekuatan dan ketabahan,” ujarnya.

Ia berharap, perayaan Tahun Baru 2026 dapat dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan dan tidak diwarnai euforia berlebihan sebagai wujud kepedulian sosial masyarakat Riau.

 

Laporan : Def

Editor : Ank