"Tantangan
praktisi PR sekarang cukup tinggi, salah satunya kita akan bersaing
dengan robotorial atau artificial intelligence, untuk itu, banyaklah
membaca, yang tidak dimiliki robot adalah emosi atau feeling. Robot
tidak bisa menceritakan kondisi di lapangan. Inilah kelebihan kita,
selain kita membaca, kita juga harus rajin menulis kreatif," ujar Agung
yang menjabat Direktur Corporate Affairs APRIL Group.
Agung
juga menambahkan tahun 2018 ini sedang menghadapi Tsunami of Content,
di mana ada new era reporter yakni setiap orang bisa membuat konten
sehingga konten pun menjadi independen.
"Semua
saat ini sudah on the record, jadi berhati-hatilah dalam berkomentar,
termasuk membuat status di media sosial anda," pesan Agung.
Ket Foto : Ketua Umum Perhumas Indonesia, Agung Laksamana menyerahkan buku kepada
Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Tazwin Yakob di
acara Seminar tentang Digital PR di Era Disrupsi, yang diselenggarakan
oleh Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Rabu (9/5/2018), di
Pekanbaru.
Pembicara
berikutnya, Jupendri mengatakan profesi PR berada pada posisi leader,
karena memegang peranan penting dalam mengatur hubungan yang baik dengan
publik.
"Pentingnya
keberadaan PR seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi
informasi," jelas Jupendri yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu
Komunikasi UMRI.
Ketua
Perhumas BPC Riau, Djarot Handoko mengungkapkan kondisi saat ini sangat
dinamis, memaksa praktisi humas atau PR beradaptasi dengan sangat
cepat.
"Disrupsi yang
terjadi bukan lagi hitungan hari, tapi sudah hitungan detik. PR bukan
lagi bicara soal media engagement, komunikasi karyawan, krisis dan isu
manajemen, tapi sudah menyasar ke berbagai sektor seperti lobby, promo,
reputasi, CSR, dan shareholder," ujar Djarot yang juga menjabat sebagai
Corporate Communications Head PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
Acara
seminar dibuka oleh Wakil Rektor III UMRI, Tazwin Yakob dan dipandu
oleh moderator Dewi Martina yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa
Fakultas Ilmu Komunikasi UMRI, dan mahasiswa dari berbagai perguruan
tinggi di Riau. (rls)
Editor :