Sebagai pengusaha muda, ia pun aktif terlibat dalam Himpunan Penguasaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Riau. Keaktifannya di organisasi pengusaha itu membuatnya dilirik oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau saat itu, Firdaus Malik.
Firdaus kemudian meminta Rachman Syafei-ayahanda Andi- agar sang anak mau main main ke kantor Golkar di Jl Diponegoro, Pekanbaru.
Saat itu, Firdaus Malik merupakan Ketua DPD I Golkar Riau. Jadilah Andi Rachman terjun ke dunia politik.
"Orang Kuansing lah yang pertama kali mengajak saya terjun ke dunia politik. Beliau adalah Firdaus Malik, orang Baserah, Kuantan Hilir," ujar Andi Rachman saat kampanya dialogis di Desa Sungai, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuansing, Rabu, (14/3/2018).
Sejak saat itu, Andi pun menempati sejumlah jabatan strategis di kepengurusan Golkar. Ia pernah menjadi Bendahar DPD I Golkar Riau dengan Ketua saat itu mantan Gubernur Riau Rusli Zainal.
Pada periode 2004 - 2009, ia terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Riau. Usai jadi anggota DPRD Provinsi Riau, sebenarnya ia ingin istirahat dari dunia politik dan fokus berbisnis. Namun, atas permintaan Jusuf Kalla, Ketua Umum DPP Partai Golkar saat itu, ia kembali maju pemilihan calon legislatif periode 2009 - 2014 daerah pemilihan Riau I yakni Rohil, Dumai, Bengkalis dan Meranti.
Pada masa 'nyaleg' inilah ia mulai kenal dengan mantan Bupati Rokan Hilir, Annas Maamun. "Saat itu, ketika ingin bersosialisasi di Rohil saya pasti minta izin ama pak Annas," ungkapnya.
Singkat cerita, Annas Maamun dan Andi Rachman terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2019 - 2024. Andi kemudian melanjutkan kepemimpinan Annas Maamun yang dapat musibah karena berurusan dengan KPK. Kini, Andi Rachman sedang merebut kepercayaan rakyat untuk kembali memimpin Riau bersama Suyatno untuk periode 2019 - 2024. "Mohon doanya ya bapak ibu. Coblos nomor empat agar bisa melanjutkan pembangunan Riau," ungkapnya.Hr/r
Editor :