Selain dibidang pendidikan akan menjadikan Muatan Lokal, dimulai April
mendatang, diposisi atau tempat-tempat strategis akan dibuat ciri khas
Melayu."Kita sudah ketinggalan jauh dengan daerah lain, seperti di Jawa
Barat ataupun Yogyakarta yang memang ketika kita berkunjung kedaerah
tersebut akan terasa ciri khas daerah mereka. Meski tidak atau belum
sesempurna mereka, itu akan kita mulai secepatnya," kata Wan kemarin
usai meresmikan Gedung Yayasan Pendidikan Islam (YLPI) Riau, di kampus
Universitas Islam Riau (UIR).
Wan mengatakan, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2
Mei 2018 mendatang, Pemerintah Provinsi Riau akan me launching Muatan
Lokal Melayu ini untuk diterapkan disekolah-sekolah. Karena Riau telah
memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang hal itu sejak tahun 2013
lalu."Bahkan Peraturan Gubernur juga telah ada sebanyak Dua kali
dibuat.
Sekarang yang dibutuhkan adalah komitemen kita bersama, karena jika
tidak saat ini kita lakukan, kapan lagi, kita harus menunjukkan jati
diri kita sebagai daerah Melayu," tegasnya.Untuk dalam waktu dekat, Wak
juga menyebut telah menyurati pihak Angkasa Pura agar bisa memberikan
ruang dalam rangka mempromosikan atau memasang ke cirikhasan melayu ini
di Bandar Udara (Bandara)."Dan kita juga akan melakukannya di pelabuhan,
terminal, dan temoat umum lainnya.
Untuk hotel-hotel juga kita akan menyurati untuk bisa membuat ciri khas
Melayu, serta bisa lebih banyak memutar lagu-lagu bernuansa Malayu,
kita akan komitmen untuk hal itu. Kuncinya sekali lagi adalah
kebersamaan, kita harus bisa bersam-sama menjaga dan terus melestarikan
Melayu ini,"ungkapnya.**
Editor :