Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Se- Riau, Menuntut Pajak 5 Persen Segera di Sahkan

Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Se- Riau, Menuntut Pajak 5 Persen Segera di Sahkan

Pekanbaru, Homeriau.com -  Aksi unjuk rasa yang digelar oleh gabungan mahasiswa se-Riau menuntut kelangkaan premium dan penurunan harga pertalite kali ini berlangsung mendebarkan. Setelah berhasil mendobrak gerbang gedung DPRD Riau, seribuan mahasiswa merengsek masuk kelantai dua gedung DPRD Riau, tanpa dapat dihadang oleh aparat kepolisian.

Dari pantauan dilapangan, Senin, (5/3/2018), mahasiswa masih bertahan memenuhi dilantai dua, tepatnya didepan ruang rapat Paripurna dan menghitung mundur agar mahasiswa dibukakan pintu menuju ruang paripurna. Seratusan aparat kepolisian anti huru-hara kemudian segera disiagakan dilantai satu tepat di jalur tangga

Selain itu, Jalur lintas juga dialihkan melalui Jalan Mekar Sari, maka bagi pengemudi yang hendak melewati Jalan Sudirman sore ini harus memutar melalui rute tersebut. Hal itu dikarenakan sepanjang jalan Sudirman di depan DPRD Riau ditutup oleh kendaraan seribuan massa aksi dan kendaraan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan.

Adapun tuntutan yang diajukan dalam aksi kali ini adalah meminta anggota dewan agar segera mengesahkan Perda Nomor 4 Tahun 2015 Pasal 24 ayat 2 tentang pajak pertalite, sehingga harga BBM tersebut dapat segera diturunkan.

"Pertama tadi kita baru dengar kabar, hari ini ada paripurna tentang perubahan Perda terkait pertalite, dan kita minta agar Perda itu segera disahkan, kita menuntut pajak bbm itu diturunkan secepatnya," ujar Mentri Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa Alvian Syafrizal.

Sampai saat ini, suasana masih mencekam dan aparat kepolisian dalam posisi siaga baik diluar maupun didalam ruangan. Tidak hanya itu, kepolisian kemudian menambah puluhan anggota Satpol PP, dikarenakan kondisi yang masih rawan memanas.

Gabungan mahasiswa juga masih bertahan dan menuntut bertemu anggota dewan untuk memperdengarkan aspirasinya. Namun, sampai saat ini belum ada anggota dewan yang dapat ditemui.

Editor :