Ponpes Tazim Assunnah Desa Rimbo Panjang adakan Tabligh Akbar

Ponpes Tazim Assunnah Desa Rimbo Panjang adakan Tabligh Akbar


TAMBANG, homeriau.com - Sabtu (17/2/2018) ba'da Isya, di Pondok Pesantren Ta'zim Assunnah Desa Rimbo Panjang Kec. Tambang telah dilaksanakan Tabligh Akbar (kajian Islam) dengan tema " Menjaga Persatuan dalam Keberagaman untuk keamanan dan ketertiban serta mendukung Pemerintah Republik Indonesia", dengan penceramah Ustadz Abu Mundzir Dzul Akmal LC.

Hadir dalam acara Tabligh Akbar ini Wadir Intelkam Polda Riau AKBP Suhandana Cakra Wijaya SiK, Kabag Analis AKBP Boy Azhar SH  berserta beberapa personel lainnya, Kapolres Kampar yang diwakili oleh Kasat Binmas AKP Ratip, Kasat Intelkam AKP Edi Junaidi SH, Kapolsek Tambang yang diwakili oleh IPTU Syafi'i, Pimpinan Ponpes Ta'zim Assunnah Ustad Abu Mundzir Dzul Akmal LC, para Santri dan perwakilan Personil Polres Kampar dan beberapa Polsek jajaran.

Acara diawali dengan kata pembukaan oleh protokol dilanjutan  sambutan dari Wadir Intelkam AKBP Suhandana Cakra Wijaya SiK, yang pada kesempatan ini menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pimpinan Ponpes yang telah menerima dengan baik kehadiran segenap anggota Kepolisian untuk mengikuti dan belajar ilmu pengetahuan tentang agama Islam.

Lebih lanjut disampaikan Wadir Intel bahwa dari jajaran Polda Riau cukup banyak personel yang ingin bahkan sudah ikut mendalami ilmu pengetahuan tentang Islam dengan kemauan sendiri untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. 

Lebih lanjut disampaikan bahwa banyak postingan di media sosial saat ini yang ingin memecah belah kerukunan masyarakat dan NKRI yang patut kita waspadai, kita sadari bahwa kemerdekaan Negara  RI tidak luput dari banyaknya peran pejuang-pejuang Islam terdahulu.

Selanjutnya Tausiah oleh Ustad Abu Mundzir Dzul Akmal LC yang menjelaskan tentang karakter masyarakat jahiliah dimana mereka tidak mau tunduk dan taat kepada Pemimpin / Pemerintah.

Dimanapun Islam berada tidak ada yang mengajarkan tentang perilaku menyimpang seperti aksi teror, bom bunuh diri apalagi membunuh sesama umat muslim serta menghalalkan darah umat muslim lainnya. 

Akibat ajaran menyimpang ini banyak umat muslim yang terpengaruh dan menjadi cikal bakal pemberontak serta pemikiran Hawarits, adapun ciri-ciri kaum Hawarits adalah mereka suka mengkafirkan kaum muslimin lain yang tidak satu pemikiran dengan mereka. 

Kemudian pemikiran dan ajarannya selalu bertentangan dengan Pemerintah dan cenderung menjadi pemberontak dan menghalalkan darah kaum muslim lainnya termasuk Polri yang tidak sejalan dengan mereka.

Editor : HomeRiau