Dihadapan Syamsuar, Jamin Silalahi Sebut Melayu Bagaikan Malaikat

Dihadapan Syamsuar, Jamin Silalahi Sebut Melayu Bagaikan Malaikat


Inhu, homeriau.com - Tokoh masyarakat Batak di Indragiri Hulu (Inhu), Jamin Silalahi, sejak sebulan belakangan ini tak bisa melakukan aktifitasnya sehari-hari lantaran dilanda strock, bahkan untuk berjalan pun dia harus menggunakan tongkat besi dan dipapah keluarganya.

Kendati Jamin Silalahi dalam kondisi sakit, lelaki delapan anak ini masih punya pengaruh kuat. Bahkan, dia berani jamin jika Calon Gubernur Riau, Syamsuar, yang menjenguknya, Jumat (13/4/2018), bisa membuat acara di Penyagunan, Kecamatan Seberida, 100 orang bisa didatangkan.

“Saya berani jamin apalagi nama saya Jamin, 1.000 orang bisa datang dan siap memilih bapak. Apalagi jika bapak buat acara di Penyagunan,” kata Jamin Silalahi dan Syamsuar pun ketawa.

Kunjungan Syamsuar ke rumahnya yang berada di Desa Candirejo, Kecamatan Pasir Penyu, bagi Jamin Silalahi yang biasa disapa warga Inhu Silalahi Taukeh itu, adalah suatu kehormatan yang luar biasa.

Bagi keluarga saya, orang Melayu adalah malaikat karena banyak yang mereka bantu untuk saya. Karenanya, dulu di dinding rumah saya ini ada tulisan Melayu adalah malaikat bagi keluarga kami,” cerita Jamin Silalahi.

Terkait Pilgubri 2018 ini, Jamin Silahi menyebutkan, memang selayaknya pemimpin Riau ini adalah orang Melayu karena orang Melayu itu terbuka dan malaikat bagi keluarga keluarganya.

“Pak Syamsuar adalah orang Melayu, saya siap membantu bapak namun dengan kondisi saya pada saat ini, bantuan saya nantinya sangat terbatas. Jadi daya mohon maaf karena tidak bisa banyak menolong bapak,” kata Jamin Silalahi yang suaranya terdengar agak “telou” itu lantaran strock juga terjadi di mulutnya.

“Terima kasih atas dukungannya. Sebaiknya Pak Silalahi istirahat lebih banyak, dan apa yang bapak
lakukan sudah cukup. Harapan saya, Pak Silalahi menjaga kesehatannya,” kata Syamsuar.

Pada kesempatan itu, Syamsuar tak banyak berbicara, calon Gubernur Riau nomor urut 1 ini lebih banyak mendengar. Termasuk masalah aspirasi yang disampaikan Jamin Silalahi terkait kebun sawit yang sudah 13 tahun dipanen masyarakat namun sampai saat ini belum ada kejelasan kepemilikan lahan untuk petani.Hr/rkc

Editor : HomeRiau