Anak Syamsuar Menyesuaikan Kesederhanaan Orangtua (Bagian-10) Ket Foto : Syamsuar bersama istri, anak, menantu, dan cucunya.

Anak Syamsuar Menyesuaikan Kesederhanaan Orangtua (Bagian-10)

Homeriau.com - Buah Cinta pasangan Syamsuar dengan Misnarni melahirkan tiga anak laki-laki dan seorang cucu perempuan. Harapan Syamsuar kepada anaknya, bisa berbuat lebih apa yang telah dilakukan orangtua, atau paling tidak bisa mencontoh apa yang telah dilakukan orangtuanya. Yang jelas, Syamsuar selalu mengharapkan anaknya berbuat yang terbaik untuk agama, masyarakat, dan bangsa ini.

Sebagai orangtua, Syamsuar juga tidak pernah memaksa anaknya untuk berbuat sesuai dengan keinginannya. Misalnya, mengajak anaknya ikut dalam dunia politik. Permintaan Syamsuar cukup sederhana, sesederhana hidupnnya, agar anaknya berguna bagi kedua orangtua, agama dan negeri ini.

Syamsuar sendiri merasakan, bahwa anak-anaknya termasuk anak-anak yang baik karena mereka semua, adik-beradik kompak dan sejauh ini selalu mengikuti nasehat orangtua. Karena didikan yang dicurahkan bahwa hidup sederhana, Syamsuar merasakan betul bahwa ketiga anaknya itu tidak pernah neko-neko dan tidak pernah meminta yang macam-macam lantaran status sosial bapaknya sebagai bupati.

”Anak-anak saya, Alhamdulillah. Hidup sederhana yang saya ajarkan bisa mereka sesuaikan.
Tentunya hal ini menjadi suatu kebanggaan bagi diri saya sendiri dan istri saya. Anak bisa demikian karena saya sebagai orangtua tidak pernah memaksa kehendak, harus begini dan begitu, jika ada keinginan anak kami yang menuntunnya,” ungkap Syamsuar.

Dalam menapak masa depan anaknya, Syamsuar juga tidak pernah memaksa kehendak atau mengaturnya. Semuanya terserah pada anak dan dia hanya mengikuti selera sang anak. Anak pertama bernama M Andri, kata Syamsuar, punya hobby balap sepeda motor.

Sebagai orangtua, memang ada rasa khawatir dengan hobby anak sulung ini, namun bagaimana lagi, anak sekarang jika dilarang akan semakin menjadi-jadi. Jadi, tinggal bagaimana orangtua mengarahkan anak sehingga dia tau mana yang baik dan mana yang buruk.

Setelah anak pertamanya ini tamat SMA, M Andri ingin masuk AKPOL dan Syamsuar merestuinya. Sedikitpun tak terlintas di hati Syamsuar untuk melarang anaknya. Namun, nasib belum berpihak kepada anak sulungnya itu sehingga tidak lulus masuk AKPOL.

“Begitu juga ketika anak tertua saya itu ingin ikut test Fakultas Teknik di UI, saya mendukungnya dan Alhamdulillah dia lulus,” ucap Syamsuar.

Sedangkan anak kedua Syamsuar bernama M Rizki Saputra agak berbeda dengan anak pertama. M Rizki Saputra hobbynya menulis kaligrafi. Karena hobbynya ini Syamsuar menyalurkan bakatnya dengan memasukan ke Posantren Gontor, Ponorogo. Setelah itu, anak keduanya ini hijrah menuntut ilmu ke Posantren Babusalam, Pekanbaru.

”Anak kedua ini bercita-cita ingin menjadi Pamong Praga seperti ayahnya, karenanya dia sekolah di IPDN,” kata Syamsuar.

Sementara anak ketiga bernama M Zikri Bintani, lahir di Tanjungpinang yang sekarang sedang menuntut ilmu di Universitas Telkom Bandung.

”Hobby anak ketiga ini main bola kaki dan futsal, sempat juara 1 main futsal ketika masih duduk di bangku SMP di Siak. Anak ketiga saya ini agak pendiam,” cerita Syamsuar.

Bagi Syamsuar, dalam mendidik anak yang paling penting itu adalah pendidikan agama dan tanamkan nilai-nilai agama sejak kecil. Sehingga ketiga anaknya selain menuntut ilmu secara formal di Sekolah Dasar (SD), juga menuntut ilmu pendidikan di Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA). Selain itu, ajarilah anak hidup sederhana. Sebab, dengan sederhana juga tidak mengubah orang menjadi rendah martabatnya, juga tidak pula merugi. Hidup ini hanya sementara, jabatan dan harta hanya dititipkan sementara oleh Allah SWT.

”Apa yang mau dilagakkan di atas dunia ini, syukuri apa yang ada sekarang dan jangan mau berpikir ajimumpung,” ungkap Syamsuar. (tamat)

 

 

Editor :