DPRD Riau Ragu Pembangunan Flyover Terselesaikan di 2018 Ket Foto : Ilustrasi

DPRD Riau Ragu Pembangunan Flyover Terselesaikan di 2018

Pekanbaru, Homeriau.com - DPRD Riau mengaku pihaknya meragukan pembuatan 2 flyover di Pekanbaru terselesaikan di tahun ini, apalagi saat ini sudah memasuki bulan ketiga 2018.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Riau Abdul Wahid kepada wartawan, Rabu, (21/2/2018). Yang menyatakan ketidakyakinan itu belajar dari pembangunan flyover sebelumnya yang pengerjaannya mencapai 2 tahun.

"Sejak awal pembahasan kemarin kita sudah ragu pembangunan ini terselesaikan tahun ini, tapi kalau kadisnya bilang mau bertanggung jawab, yah silahkan. Kalau kita lihat dari pengalaman pembangunan flyover sebelumnya, yang lurus saja sampai 2 tahun," ujarnya.

Kendati penetapan pemenang bisa dilaksanakan tepat waktu pada 26 Februari mendatang, tetap tidak mungkin mengejar waktu yang diharapkan. Hal itu dikarenakan pembangunan flyover yang bertempat di perempatan SKA dan Pasar Pagi Arengka ada 3 sisi dan 4 sisi.

Selain itu, proses rumit pembangunan flyover yang mencakup penggusuran, pembongkaran pipa air dan listrik dipastikan memakan waktu lama. Meski diakui, inovasi dan teknologi selalu terbarui dalam dunia konstruksi.

"Meskipun penetapan pemenang ini bisa dilaksanakan sesuai jadwal, 26 Februari besok, tapikan masih ada proses lainnya. Kita harus menggusur, membongkar pipa, dan sebagainya yang bisa saja memakan waktu 2-3 bulan, walaupun dikonstruksi itu ada teknologi terbaru yang semakin canggih," paparnya.

Sementara itu, Abdul Wahid juga meyakini akan adanya Silpa Rp1 triliun untuk pembangunan ini, dilihat dari segi bangunan-bangunan, setidaknya ada jika rencana ini terkendala. Disebutnya, jika benar, hal itu mencerminkan bahwa keinginan Pemprov tidak didukung dengan sumber daya manusia yang memadai.

"Inikan tidak semudah yang kita bayangkan, kalau saya lihat akan ada silpa nantinya Rp1 triliun, bahkan hampir Rp500 Miliar itu nggak bisa dipake kalau ada kendala. Nah, ini mencerminkan bahwa keinginan pemprov tidak didukung SDM yang memadai, sehingga mereka tidak bisa memprediksikan, tidak bisa merencanakan dengan target," ungkapnya.

Namun demikian, Abdul Wahid sendiri menyatakan pihaknya selalu berusaha memberikan motivasi berupa pemberian masukan mengenai kemungkinan - kemungkinan yang ada dalam melaksanakan prosesnya flyover ini.Hr/grc

Editor :