Menggelikan Hati, Sekolah Hakim Tutup, Syamsuar Jadi Bupati (bagian-7) Ket Foto : Syamsuar

Menggelikan Hati, Sekolah Hakim Tutup, Syamsuar Jadi Bupati (bagian-7)

Homeriau.com - Syamsuar sama sekali tak pernah bermimpi menjadi seorang bupati, menjadi seorang camatpun tidak. Namun retak tanganlah yang menyeret dirinya sehingga menjadi kepala daerah di Siak bersama Alfedri, bertarung dalam Pilkada Siak pada tahun 2011 untuk priode pertama.

Dulu, cerita Syamsuar, ketika dia masih duduk di bangku SMP dia malah ingin masuk sekolah hakim jaksa. Niat itu semakin menjadi-jadi ketika duduk di bangku SMA Negeri di Bangkalis. Soalnya, abang sepupu Ahmad Masrul adalah seorang ketua pengadilan Bengkalis sehingga pada hari-hari tertentu mengenakan seragam, membuat hati Syamsuar muda jadi tertarik.

”Seragam dan pangkatnya itu yang membuat sayo tertarik ingin menjadi Jaksa,” kata Syamsuar mengenang masa lalu.

Untuk mewujudkan keinginannya itu, setelah menamatkan SMA Negeri Bengkalis, Syamsuar memasang tekad untuk sekolah hakim dan jaksa yang pada zaman itu hanya ada di Medan. Namun, nasib apalah daya, ketika Syamsuar bersemangat untuk menuntut ilmu di sekolah tersebut, eeh sekolah pulak sudah tutup.

”Memang nasiblah, sekolah hakim dan jaksa pada zaman itu tutup pulo, makonya sayo ikut tes APDN namun yang pertamo tak lulus,” kata Syamsuar sambil ketawa kecil.

Gagal menjadi Jaksa, Syamsuar tunak sebagai pegawai negeri. Dengan segudang pengalaman serta tau betul persoalan di Siak, dia pun bersama Alfedri; dengan mengucapkan bismilah menyatakan maju.

Saat maju sebagai calon bupati Siak, Syamsuar hanya punya satu tujuan, ingin berkhimad kerena paham betul dengan Siak, tau betul dengan situasi Siak. Selain itu yang mendorong Syamsuar untuk maju, dia sadar betul bahwa ibadahnya masih kurang dan dia ingin jika menjadi pemimpin kerja yang dilakukan nantinya bernilai amal ibadah.

Nawaitu yang cukup mulia inilah yang memotivasi Syamsuar untuk bersemangat maju. Sehingga dia memasang tekad dengan visi dan misi, membangun Siak lebih maju dan msyarakatnya lebih sejahtera dengan mewujudkan pembangunan di segala bidang. Antara lain, sekolah gratis dan berobat gratis dengan Jamkesda, pembangunan jalan dan listrik desa, membantu warga miskin, melestarikan budaya Melayu, menciptakan masyarakat yang agamis dan mewujudkan pelayanan terbaik di Provinsi Riau dan lain-lain.

Karena niat yang baik, hasilnya juga baik. Semua apa yang diazamkan Syamsuar ketika menjadi bupati priode pertama terwujudkan. Sehingga rasa simpati dari masyarakatpun menjadi-jadi, dan ketika dia mencalonkan diri lagi untuk kedua kalinya sebagai bupati, tahun 2015– masih berpasangan dengan Alfedri– Syamsuar tinggal melenggang kangkung. Apa lagi visi dan misi yang dia tawarkan sangat mengena hati masyarakat. Yakni, terwujudnya masyarakat Kabupaten Siak yang sehat dan cerdas serta sejahtera dalam lingkungan masyarakat agamis dan budaya Melayu serta mewujudkan perlayanan terbaik di Provinsi Riau 2016.

Karena menjadi bupati untuk kedua kalinya adalah untuk melanjutkan priode pertama, sehingga apa yang dilakukan Syamsuar terwujudkan. Selain itu menjadi salah satu faktor, ada faktor lain. Yakni, jika berbuat dengan niat yang baik maka hasilnya akan baik dan diridhoi Allah.

”Keberhasilan dalam menjalankan kepemimpinan menjadi kepuasan batin tersendiri, semuanya harus diawali dengan sesuatu niat yang baik,” ungkap Syamsuar. (bersambung)

Editor :