Homeriau.com - Ketika Syamsuar menjadi orang yang berguna baik bagi diri dia sendiri maupun orang lain, tak banyak yang bisa ”menikmatinya.” Begitu juga ketika Syamsuar menjadi bupati, raihan yang dia peroleh ini tidak bisa dipersembahkan untuk kedua orang tua, teruma kepada Emaknya. Sang ibu yang melahirkannya tak melihat anaknya berseragam menjadi seorang kepala daerah atau wakil kepala daerah.
Tak hanya itu, sang ibu juga tak sempat melihat anak sulungnya ini duduk di atas pelaminan. Padahal, Abah dan Emak sudah bersiap-siap mau hadir pada acara pernikahan.
Syamsuar tampak bersedih ketika bercerita tentang Emaknya. Saat dia baru saja tamat dari APDN dan tengah mempersiapkan untuk pernikahannya dengan Misnarni, dia sempat minta doa restu kepada Emak dan Abahnya. Ketika itu sang Emak sempat berpesan, kelak kalau menjadi orang besar tolong jaga dan perhatikan adik-adik.
”Ternyata, pesan emak itu adalah pesan terakhirnya kepada saya. Semua pesannya itu saya tunaikan, makanya sampai sekarang saya terus terngiang dengan pesan itu. Apalagi ketika saya sudah seperti sekarang ini Emak tak bisa melihatnya. Bagi orang tua melihat anaknya sukses suatu kebanggaan tersendiri. Begitu juga bagi kita sebagai anak, ingin membanggakan orang tua dengan apa yang kita raih,” sedih Syamsuar.
Meskipun Emak tak bisa melihat anaknya sukses, namun sang Abah sempat melihat Syamsuar mengenakan pakaian Wakil Bupati Siak–waktu itu bupatinya Arwin AS. Bahkan, Syamsuar juga sempat berupaya berbakti kepada Abah dan mertuanya dengan menaikkan haji kedua orang yang dia hormati dan cintai itu. Memang, apa yang dilakukan ini rasanya belum sebanding dengan perjuangan orang tua kepada anaknya, tapi paling tidak ada kepuasan batin seorang anak bisa menenuhi keinginan orang tua untuk naik haji bersama anaknya.
“Bagi seorang anak, orang tua akan selalu ada pada diri kita. Mungkin wujudnya sudah tidak ada lagi, tapi pesan dan didikannya terus mengalir dalam hidup kita. Pesan orang tua harus terus kita ingat, kalau orang tua saya selalu berpesan jika jadi pemimpin maka jadilah pemimpin yang berguna bagi orang lain, jujur, amanah, baik dan adil, dan ibadah kepada Allah SWT jangan lalai,” kata Syamsuar. (bersambung)
Editor :