KAMPAR, homeriau.com - Guna untuk menampung aspirasi masyarakat di pelosok desa,Tony Hidayat SE anggota DPRD Kampar dari Partai Demokrat melakukan agenda reses bertempat di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
Reses yang berlangsung tanggal 24 Desember 2017, di lapangan daerah wisata ini. Dalam agenda reses, juga tampak organisasi Forkom TEHA. Di reses ini, warga meminta dikabulkan (direalisasikan, red) jembatan untuk menghubungkan di daerah tersebut, juga minta perbaikan jalan.
Selain dihadir ratusan warga daerah tersebut, tampak hadir Kepala Desa (Kades) Buluh Cina, M Ralis. Dalam kata sambutanya, Kades menyebut, diketahu selama ini Desa Buluh Cina tidak ada dikunjungi anggota DPRD Kampar. Kehadiran ini merupakan yang perdana dari DPRD Kampar.
"Selama ini tidak ada kunjungan dari anggota DPRD Kampar ke sini, yang seperti halnya reses dilakukan Tony Hidayat. Padahal saat maju ataupun mencalonkan diri, banyak dijanjikan. Tetapi setelah duduk, lupa. Beda hal dengan Tony Hidayat yang memang tidak ada kesini," sebutnya.
Diketahui, kata M Ralis, wakil rakyat Dapil Siak Hulu - Perhentian Raja ini ada lima orang. Tetapi tidak ada rasa kepedulian kepada desanya. Diharapkan dengan reses dilakukan Tony Hidaya ini bisa mewujudkan keinginan warga, yaitu infrastruktur jalan sekitar 1,5 Km dan dibangunkannya jembatan.
Sementara itu salah seorang warga, Ali Amran didalam sesi tanya jawab, mengakui, memang sejak 2014 lalu dikukuhkan anggota DPRD Kampar. Desa Buluh Cina merupakan daerah objek wisata itu, tidak ada perhatian wakil rakyat. Sehingga, infrastruktur ini tidak kunjung tersentuh.
Terkait hal ini, Tony Hidayat anggota DPRD Kampar dari Demokrat inipun, mengatakan, pihaknya berjanji akan menindaklanjuti atau sampaikan ini kepada pihak esekutif. Sebab, untuk eksekusi atau memutuskan tersebut ada di pemerintah. "Saya, janji akan memperjuangkan," katanya.
Tony Hidayat SE, Anggota DPRD Kabupaten Kampar saat berdialog pada reses, di desa buluh cina.
Toni Hidayat juga mengatakan, memang telah menjadi keharusan ada jembatan di daerah Buluh Cina. Karena diketahui, daerah objek wisata ini dibelah oleh Sungai Kampar. Selain itu, sambung mantan wartawan Metro TV, daerah ini harus menjadi perhatian khusus karena sering terkena musibah banjir disaat musim penghujan.
"Daerah inikan (Buluh Cina, red) dulu lahir atau ada sebelum terbentuknya desa-desa lain. Bahkan sekarang ini menjadi objek wisata. Tetapi sayang saat sekarang kurang perhatian. Hal inilah, dengan ada aspirasi diterima, akan diperjuangkan. Semoga, dapat terwujud hal itu," ungkapnya.
Editor : HomeRiau