Rokan, Homeriau.com - Puncak Uba, dari ketinggian ini kita bisa melihat Ujung Batu di kejauhan. Gugusan kota terbesar di Rokan Hulu itu seperti taburan sisa seres di roti bermentega. Ada juga terlihat asap yang keluar dari cerobong pabrik. Selebihnya adalah hamparan hijau perkebunan sawit serta sisa hutan yang tinggal sedikit.
Mencapai Puncak Uba bukan pekerjaan sulit. Jalannya mulus. Aspalnya kualitas tinggi. Kalau tidak karena melewati perkampungan, termasuk Lubuk Bendahara yang terkenal itu, tancap gas penuh pun tak apa disini. Pemandangan di sisi kanan dan kiri memanjakan mata. Bila sampai di Puncak Uba, puncak tertinggi di gugusan Bukit Suligi ini, saatnya beristirahat agak sekejap.
Di balik perbukitan Suligi inilah sejarah Rokan itu bermula. Kerajaan Rokan yang masyhur itu bertahta di tepi Sungai Rokan. Mengisi lembah, terus menghilir hingga jauh. Sejarah sudah mencatat bahwa Kerajaan Rokan yang didirikan pada abad ke 14 itu sangat disegani kawan maupun lawan.
Sesuai dengan namanya; Rokan, yang diambil dari Bahasa Arab 'rokana' yang berarti rukun alias damai, maka negeri di sepanjang aliran sungai ini memang menenteramkan. Apalagi kalau sudah sampai ke Rokan IV Koto, tempat replika Istano Rokan dibangun, kita akan dibawa ke negeri yang tenang dan damai. Penduduknya ramah. Perkampungannya terlihat teratur. Sungai Rokan telah menautkan hati mereka sehingga hidup bagai air mengalir.
Tapi, sejarah Kerajaan Rokan yang masyhur belum dapat disusul oleh suksesornya di masa kini. Rencana pendirian Kabupaten Rokan Darussalam nampaknya masih terkemas di dalam peti. Entah kapan akan ditandatangani. Ataukah semangat itu menghilang seiring berlalunya hari?
Padahal, negeri yang besar di masa lalu itu, sebagian wilayahnya jauh tertinggal dibanding negeri-negeri baru. Bahkan, di bagian hulu Rokan, masih ada negeri yang belum pernah diinjak ban. Masih banyak penduduk tak berbaju. Masih primitif. Masih belum mengenal teknologi.
Oh ya, putra Rokan pernah memimpin legislatif Riau selama puluhan tahun loh. Dan durian dari Pemandang terkenal enaknya sampai sekarang. Hehehe.Hr
Editor :